Jumat, 07 Oktober 2016

MERIAM KARBIT PONTIANAK-KALIMANTAN BARAT

Budaya melayu dan dayak memang masih kental di Kalimantan Barat, hal tersebut terbukti dengan masih banyaknya tradisi atau upacara-upacara adat yang dilaksanakan di Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.
Dan sebenarnya konon kata Pontianak berasal dari hantu kuntilanak tersebut yang dalam bahasa daerah disebut dengan kata bunting (hamil) dan anak. Sedikit ulasan mengenai kuntilanak adalah seorang wanita yang meninggal pada saat mengandung/hamil, jadilah hantu kuntilanak. Untuk mengusir banyak kuntilanak lah Sultan Sayyid menyalakan beberapa meriam untuk mengusir hantu-hantu tersebut. Dan hingga sekarang penyalaan meriam karbit menjadi tradisi. Dewasa ini Festival Meriam Karbit juga dijadikan lomba untuk membuatnya semakin meriah apalagi dengan adanya hariah sebagai juara.
Parade yang diikuti sebanyak 150 meriam karbit milik 31 kelompok masyarakat di Pontianak pada Kamis (11/10) 2009 lalu dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai parade meriam karbit terbanyak.

Manager MURI, Paulus Pangka, di Pontianak, mengatakan bahwa permainan meriam karbit di Kota Pontianak hanya satu-satunya di Indonesia bahkan dunia, sehingga wajar untuk dicatatkan di MURI.
Ada satu keunikan setiap menyambut Hari Raya Idul Fitri di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Keunikan yang dimaksud adalah permainan tradisional meriam karbit. Permainan yang masuk dalam kalender parwisata ini sangat dinantikan masyarakat Kota Pontianak dan menarik minat wisatawan.

Permainan tradisional itu dikemas dalam suatu Festival Meriam Karbit, yang digelar Forum Komunikasi Meriam Karbit bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak.
Meriam yang digunakan bukanlah dari besi/baja seperti jaman belanda, meriam yang digunakan dibuat dari kayu yang sudah dibelah dua memanjang untuk diambil tengahnya yang akan kembali disatukan dengan ikatan rotan yang kuat. Kayu tersebut dibuat menyerupai meriam asli yang dibuat dari besi/baja dengan diameter kayu sekitar 50 centimeter.

Bagi para wisatawan dapat mengunjungi Festival Meriam Karbit di jalan Imam Bonjol di pusat kota Pontianak, kearah tenggara jika berjalan dari alun-alun kapuas mungkin sejauh 5 kilometer sudah dapat menemukan lokasi meriam.
Atau jika dari bandara ke arah barat laut jauhnya sekitar 15-20 kilometer saja. Untuk bisa menikmati seluruh meriam juga bisa dilihat dari seberang sungai kapuas, jadi di sisi utara sungai Kapuas, dari seberang akan terlihat lebih menyeluruh nyala-nyala api dan deretan meriam.
Banyak juga wisatawan dari luar Pontianak yang datang untuk menyaksikan festival ini jadi persiapkan baik-baik kedatangan anda, untuk penginapan, perkiraan biaya yang biasanya melonjak, karena selain ada festival juga ditunjang mendekati lebaran, harga-harga pada naik.

http://wisatapontianak.com/meriam-karbit-pontianak-kalimantan-barat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar