Jumat, 28 Oktober 2016

Perpustakaan Kota Pontianak Buka Layanan Sabtu dan Minggu


Kabar gembira bagi masyarakat Kota Pontianak yang membutuhkan bahan bacaan atau sekadar mengisi waktu dengan membaca. Pasalnya, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (PAD) Kota Pontianak menambah waktu pelayanan perpustakaan pada hari Sabtu dan Minggu. Sebelumnya, pelayanan perpustakaan di bawah naungan Kantor PAD ini hanya melayani pada hari kerja yakni hari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu tutup. “Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat maka terhitung mulai tanggal 6 Oktober 2014 Perpustakaan Kota Pontianak akan menambah Hari Layanan Perpustakaan dari Hari Senin hingga hari Minggu, ini merupakan komitmen Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Pontianak untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat,” ujar Kepala Kantor PAD Kota Pontianak, Dwi Suryanto, Senin (13/10) di ruang kerjanya.
            Perpustakaan Kota Pontianak yang beralamat Jalan Alianyang Nomor 7 B samping Dinas Perhubungan Kota Pontianak ini memberikan layanan  pada hari Senin – Jumat dibuka sejak jam  07.30 – 14.30 WIB, khusus hari Jum’at jam istirahat dimulai jam 11.00 – 13.00 WIB dan dibuka kembali  13.00 – 14.30 WIB. “Pada hari Sabtu layanan dibuka mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB, dan hari Minggu buka jam  08.00 – 12.00 WIB,” katanya.
            Ditambahnya jam layanan Perpustakaan Kota Pontianak hingga hari Minggu ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan waktu bagi masyarakat berkunjung ke Perpustakaan Kota Pontianak. “Karena mungkin hari kerja atau hari-hari biasa banyak yang melakukan aktifitasnya, baik yang bekerja maupun sekolah dan kuliah sehingga tidak sempat berkunjung atau membaca buku di perpustakaan. Untuk itu kita menambah hari pelayanan dengan membuka perpustakaan hingga hari Minggu,” jelas Dwi.
            Tak hanya menambah jam pelayanan, Perpustakaan Kota Pontianak juga terus meningkatkan fasilitas layanan perpustakaan dengan menambah kapasitas yang memadai bagi pengunjung perpustakaan, melengkapi koleksi berbagai buku terbaru (best seller), buku bacaan untuk anak-anak yang dapat dibaca di tempat maupun dipinjam untuk dibaca di rumah, pembuatan kartu anggota perpustakaan gratis, ruang baca dan diskusi yang nyaman. “Kami juga menyediakan layanan internet gratis melalui free hotspot dengan jaringan Wi-Fi,” ungkapnya.
            Dwi mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat baca dengan  berkunjung ke Perpustakaan Kota Pontianak. “Kami berharap kepada masyarakat Kota Pontianak dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran masyarakat dan alternatif rekreasi bagi keluarga dan menumbuhkan minat baca anak sejak dini,” tutupnya. (jim)
Sumber : http://humas.pontianakkota.go.id/berita-137-perpustakaan-kota-pontianak-buka-layanan-sabtu-dan-minggu.html

TAMAN PASIR PANJANG INDAH SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT


Pantai Pasir Panjang Singkawang, air laut yang bersih dn jernih mendorong para wisatawan untuk berkunjung dan berenang di pantai ini.
Pantai Pasir Panjang terletak di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota Singkawang yang dikenal sebagai Kota Amoy dan China Town-nya Indonesia, karena mayoritas penduduknya ( sekitar 70% ) merupakan etnis Tionghoa.
Mengunjungi kota yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia ini, tentu belum lengkap bila belum mengunjungi Pantai Pasir Panjang.
Mengenai jalur tempuh untuk sampai ke pantai ini. Kota Singkawang berjarak sekitar 142 kilometer dari Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Dari Bandara Supadio atau Terminal Bus Pontianak, pengunjung dapat naik taksi, travel, atau bus sampai Kota Singkawang.
Dari pusat Kota Singkawang, Pantai Pasir Panjang berjarak sekitar 17 kilometer lagi. Pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan taksi, bus, atau minibus.
Pantai yang menjadi ikon pariwisata Kota Singkawang dan salah satu objek wisata andalan Provinsi Kalimantan Barat ini telah dikembangkan menjadi sebuah paket wisata terpadu bernama Taman Pasir Panjang Indah (TPPI). Dinamakan dengan Pantai Pasir Panjang karena pantainya membentang panjang melengkungi laut lepas.
Banyak pengunjung yang datang berenang di pantai ini. Tidak hanya itu saja, moment matahari terbenam (sunset) di pantai ini sangatlah indah. Tidak heran bila pantai ini ramai di sore hari.
Pantai Pasir Panjang Singkawang Di kawasan Pantai Pasir Panjang terdapat pusat informasi pariwisata, diskotik, persewaan speed boat, sepeda air, darmoling, gokart, shelter-shelter, pondok wisata, dan toko suvenir.
Pengunjung yang tidak terbiasa berenang di pantai dapat berenang di kolam renang yang tersedia, sedangkan yang tidak suka berenang atau pun berjemur dapat mengelilingi pantai dengan naik banana boat. Pengunjung yang membawa anak-anaknya tetap bisa bersenang-senang karena di kawasan ini tersedia arena bermain anak-anak.
Terdapat banyak hotel atau penginapan di pantai Pasir Panjamng Singkawang ini. Ada juga beberapa restoran dan cafĂ© serta warung – warung kecil yang menjual berbagai macam makanan yang dapat memanjakan lidah para pengunjung.
Dari tepi Pantai Pasir Panjang Singkawang , pengunjung dapat menikmati panorama laut biru berlatar kaki langit yang juga biru. Samar-samar di kejauhan membias hijau Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, dan Pulau Randayan yang dipagari perairan Laut Natuna.
Hamparan pasir pantainya yang luas dan bersih menjadikan kawasan ini nyaman digunakan untuk berjemur atau melakukan aktivitas olahraga, seperti voli pantai dan sepakbola pantai. Menyenangkan bila bisa dinikmati bersama orang – orang terkasih.
Liburan yang murah untuk melepas penat yang membebani pikiran selama sepekan bekerja. Menyegarkan pikiran sejenak dari aktifitas otak yang membebani dapat dilakukan di pantai ini. Udaranya yang sejuk, panorama nya yang indah. Serta alam yang asri, Pantai yang sangat indah dan menawan tentunya.
Tempat yang sangat cocok bagi anda yang menyukai keindahan alam, dan terbiasa berwisata alam. Dijamin anda tidak akan rugi bila mengunjungi pantai yang eksotis nan menawan ini. Segera kunjungi pantai indah ini. Pantai Pasir Panjang Singkawang.
Sumber : http://wisatapontianak.com/taman-pasir-panjang-indah-singkawang-kalimantan-barat/

LIDAH BUAYA-PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Lidah buaya sejak dulu dikenal sebagai tanaman obat berkhasiat. Meskipun biasa ditanam dalam pot sebagai tanaman hias, namun lidah buaya kerapkali digunakan untuk bahan perawatan kecantikan, dari mulai menyuburkan rambut hingga menghilangkan jerawat.
Lidah buaya mengandung berbagai macam senyawa biologis aktif, seperti mannans asetat, polymannans, antrakuinon, berbagai lektin dan zat saponin dan senyawa antrakuinon. Senyawa antrakuinon yang terdapat pada lidah buaya merupakan zat yang dapat menangkal bakteri.
Panen daun pelepah lidah buaya umumnya baru dapat dilakukan memasuki umur tanaman 10-12 bulan. Lidah buaya yang tumbuh subur, pelepah pertama yang terletak paling bawah mempunyai ukuran panjang sekitar 40-70 cm, lebar pelepah antara 2-3 cm dan berat mencapai 0,60-1,40 kg.
Pada hamparan tanaman yang sama panen dapat dilakukan sebulan sekali sebanyak 1-2 daun pelepah. Namun petani biasanya melakukan panen pada hamparan yang sama tidak sekaligus (satu kali) mengingat tingkat pertumbuhan tanaman yang berbeda, sehingga panen dapat dilakukan beberapa kali dalam hamparan yang sama tetapi lain tanaman.
Pengembangan agribisnis lidah buaya memiliki prospek sangat bagus dilihat dari segi keterlibatan masyarakat dan manfaat yang ditimbulkannya, antara lain:
(1) Cara pembudidayaan lidah buaya relatif mudah;
(2) Mendorong tumbuhnya industri pedesaan baik sektor hulu maupun sektor hilir, sehingga dapat memperluas lapangan kerja di pedesaan;
(3) Penganeka-ragaman produknya sangat beragam dari mulai makanan dan minuman, bahan baku kosmetika, dan bahan baku obat-obatan;
(4) Nilai tambah produk hilirnya cukup besar;
(5) Permintaan produk olahannya mempunyai pasar yang bagus.

Pengembangan agribisnis lidah buaya di Indonesia terpusat di Pontianak Propinsi Kalimantan Barat. Lidah buaya juga banyak diusahakan di Pulau Jawa, tetapi skala usahanya relatif sempit dan lokasinya terpencar.
Pengembangan lidah buaya di Jawa Barat berada di daerah Bogor dan Parung. Lidah buaya di daerah tersebut dibudidayakan secara organik. Hasil produksinya digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman kesehatan lidah buaya.


Minuman Sari Lidah Buaya terbuat dari Sari Lidah Buaya yang kaya dengan serat dan bermanfaat bagi tubuh manusia, mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol dan Asam Folat.

MANFAAT LIDAH BUAYA UNTUK KECANTIKAN

1. Menghilangkan Jerawat
Caranya sangat sederhana dan dapat dilakukan dirumah tanpa harus pergi keluar rumah.
2. Menghilangkan Flek Hitam
Bagi anda-anda yang memiliki flek-flek hitam diwajah karena pengaruh kosmetik atau bekas jerawat adalah metode ampun untuk menghilangkannya dengan cara alami.
3. Kesehatan Bulu Mata
Bagi anda-anda yang rajin menggunakan maskara, tentunya akan berefek pada kesehatan bulu mata anda.
4. Menyuburkan Alis
Jelly lidah buaya juga bisa digunakan untuk mempertebal alis anda. Caranya setiap tidur diolekan ke alis anda, lalu keesokan harinya dicuci bersih.
5. Perawatan Rambut
Dalam hal perawatan rambut yang telah banyak dilakukan, penggunaan lidah buaya dapat mempercepat pertumbuhan rambut, mengurangi munculnya ketombe, dan juga dapat menggantikan fungsi kondisioner dalam melembutkan rambut.
6. Perawatan Kulit
Tidak peduli jenis kulit apa yang Anda miliki, lidah buaya dikatakan memang cocok untuk semua jenis kulit karena dia memberikan supply oksigen ke sel yang bisa membangkitkan kekuatan dan menyehatkan kulit.
7. Gel bercukur
Apabila Anda ingin bercukur dengan nyaman dan aman, Anda tak harus menggunakan krim cukur.
8. Pembersih makeup
Anda boleh mencoba gel lidah buaya ini untuk membersihkan makeup Anda.
9. Melembabkan
Tak perlu bingung mencari pelembab yang alami dan aman untuk kulit sensitif. Anda cukup mencari yang berbahan lidah buaya sehingga kulit menjadi tetap dingin.

MANFAAT LIDAH BUAYA UNTUK KESEHATAN

1. Mengatasi Diabetes
Konsumsi lidah buaya dengan cara tertentu akan dapat membantu Anda dalam menurunkan level gula darah untuk Anda yang menderita diabetes.
2. Mengobati Luka
Dalam menangani luka-luka ringan, lidah buaya memiliki banyak fungsi.
3. Mengobati Wasir
Siapkan setengah dari batang lidah buaya beserta dua sendok madu dan setengah cangkir air matang.
4. Melancarkan pencernaan
Pencernaan yang sehat merupakan kunci dari tubuh yang sehat sebab pencernaan yang buruk dapat berujung pada berbagai macam penyakit.
5. Mengeluarkan racun dari dalam tubuh
Sama seperti rumput laut, lidah buaya merupakan tanaman yang mengandung gelatin.
Sumber : http://wisatapontianak.com/lidah-buaya/

PELABUHAN SENG HIE PONTIANAK

Pelabuhan Seng hei merupakan tempat bongkar muat kapal-kapal barang,yang terletak di pontianak. Setiap harinya di seng hei khas dengan aroma ikan asin yang tercium di mana-mana. Ikan asin menjadi salah satu barang dagang utama di sini, berkarung-karung ikan asin dikirim dari berbagai tempat di pelosok kalimantan barat. Selain ikan asin banyak kapal juga membongkar ikan basah,sawit,dan karet. Selain kapal barang, banyak kapal penumpang juga merapat di sini. Ada kapal yang rutenya jauh,ada juga kapal yang rutenya dekat,yang jauh contohnya pontianak – pulau maya, perjalanan pontianak – pulau maya ini memakan waktu sekitar 12 jam menyusuri sungai kapuas. Kapal jarak jauh seperti ini biasanya hanya ada 1 minggu 2 kali saja, tetapi kalau kapal kecil jarak dekat berjalan setiap saat tetapi,rutenya hanya menyebrang sungai kapuas dari seng hei ke daerah keraton kadriah dan mesjid sultan syarief abdurrahman. Ongkosnya pun hanya 1000 rupiah nah, kapal kecil ini biasa disebut klotok 1 klotok bisa mengangkut 10 penumpang. Di seng hei terdapat kapal bandung kapal ini seperti rumah terapung di dalamnya ada kamar mandi dan dapur. Kapal Bandung biasanya menempuh perjalanan yang jauh, bahkan sampai berhari-hari menyusuri kapuas. Biasanya kapal Bandung mengangkut hasil perkebunan seperti sawit dan karet.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan rakyat pertama dan tertua yang berada di Kota Pontianak. Letaknya sangat strategis berhadapan dengan Sungai Kapuas dan dibelakangnya dekat dengan jalan Tanjungpura.
Nama pelabuhan ini di ambil dari seseorang pengusaha keturunan Cina bernama Than Seng Hie. Ia merupakan  pengusaha besar di bidang hasil bumi. Pada beberapa dekade ia membuka usaha di sekitar daerah ini. Namun disekitar tahun 1930-an usaha yang dibangunnya mengalami kemunduran. Sehingga ia terpaksa menjual tanahnya kepada pihak keuskupan, yang diperkirakan pada masa kepemimpinan Uskup Mosieur Pasisficus Bosch.
Pelabuhan Seng Hie ini memang tempat bongkat muat kapal-kapal barang. Ikan asin itu salah satu barang dagangan utama di sini. Makanya baunya tercium ke mana-mana. Berkarung-karung ikan asin, dikirim dari berbagai tempat di pelosok Kalimantan Barat. Selain ikan asin, ikan basah, sawit, dan karet juga biasa terlihat di seputaran Seng Hie.
Selain kapal barang, banyak juga kapal penumpang yang merapat di sini. Ada yang rutenya jauh, sedang, dan dekat. Yang jauh itu contohnya Pontianak-Pulau Maya. Waktu tempuhnya kira-kira 12 jam. Kapal jarak jauh seperti ini, biasanya hanya jalan 1 minggu 2 kali saja.
Kalau kapal kecil jarak dekat atau klotok, jalan setiap saat. Rutenya hanya menyeberangi sungai Kapuas dari Seng Hie ke daerah Keraton Kadriah dan Mesjid Sultan Syarief Abdurrahman, Pontianak. Ongkosnya seribu rupiah saja. Satu klotok bisa mengangkut 10 penumpang.

Sumber : http://wisatapontianak.com/pelabuhan-seng-hie-pontianak/

GAWAI DAYAK KALIMANTAN BARAT

Gawai Dayak merupakan salah satu pesta sebagai ucapan terima kasih kepada sang Pencipta “Jubata” atas panen padi yang berlimpah, dapat melambangkan persatuan, aspirasi identitas kemakmuran serta memperkenalkan bahwa masyarakat Dayak memilki andil dalam mempersatukan bangsa Indonesia. Festival ini adalah suatu atraksi Suku Dayak asli pada saat Karnaval keliling kota, ritual, paeran, fashion show serta kontes Bujang Dare, ukiran kayu, tarian, dan berbagai permainan rakyat. Hanya dapat disaksikan di Rumah Betang Jl. Sutoyo Pontianak.
Gawai Dayak juga merupakan sebuah tradisi rutin masyarakat adat dayak yang ada di Kalimantan Barat. Gawai Dayak adalah sebuah bentuk acara rasa syukur kepada sang pencipta atas kelimpahan panen padi yang masyarakat dayak rasakan. Acara ini rutin dilakukan di setiap daerah yang ada di Kalimantan Barat, yang mana susunannya adalah pembukaan Pekan Gawai Dayak (PGD) dilaksanakan di Kota Pontianak, kemudian terus mundur ke kota-kota arah timur Kalimantan Barat.
Dalam pelaksanaan acara gawai dayak tersebut, ada sebuah ritual wajib masyarakat adat dayak yang disebut dengan ngampar bide. Ngampar Bide berasal dari bahasa suku dayak Kanayatn yang berarti bepinta (meminta) bepadah (memberitahu) kepada Jubata (Tuhan Yang Maha Esa) agar acara gawai yang dilaksanakan berjalan lancar.
Upacara ngampar bide dilaksanakan pada hari senin 19 mei 2014, tepat satu hari sebelum acara gawai dayak resmi dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat. Upacara ngampar bide dipimpin langsung Imam (Panyaggahat) Aan yang berasal dari Anjungan.
Untuk anda yang ingin melihat kemeriahan acara gawai dayak tahun 2014 di Kalimantan Barat, silahkan datang langsung ke Rumah Adat Dayak Betang yang beralamat di Jalan Sutoyo. Ada banyak kemeriahan yang akan disuguhkan, mulai dari Lomba Sumpit, Lomba Melukis Perisai, Lomba Memahat Patung, Lomba mengayam, dan masih banyak lagi.
Disana juga berjejer puluhan stand yang menjual berbagai pernak pernik, khas Suku Dayak Kalimantan Barat.
Telah dikemukakan Gawai Dayak adalah nama lain upacara adat syukuran pascapanen di Pontianak. Hakikatnya sama dengan Naik Dango, atau Maka‘ Dio. “Tujuannya sendiri kurang labih sama, mengadakan pesta atau selamatan atas karunia yang diberikan oleh Jubata” (Akcaya, 1997:16). Gubernur Aswin dalam Akcaya 29 April 1994:03 mengatakan, “Upacara Naik Dango merupakan ungkapan rasa syukur atas keamanan, kesehatan, dan hasil panen yang melimpah, selain berusaha mencari terobosan baru sebagai usaha meningkatkan hasil pertanian pangan”. Jadi, Gawai Dayak pada prinsipnya sama dengan Naik Dango.

“Orang Dayak paling tidak mengenal 18 tahapan upacara adat perladangan mulai dari Baburukng sampai tahap terakhir yaitu, upacara adat Naik Dango atau Ka‘ Pongo”, (1999:2). Sebelum hari H dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan pelantunan mantra (nyangahathn), yang disebut matik. Tujuannya ialah memberitahukan dan mohon restu kepada Jubata bahwa besok akan dilaksanakan pesta adat. Pada hari H dilaksanakan upacara adat dengan nyangahathn di ruang tamu (sami), memanggil semangat (jiwa) padi yang belum kembali, nyangahathn di lumbung padi (baluh atau langko) untuk mengumpulkan semangat padi di tempatnya, dan nyangahatn di tempayan beras (pandarengan) tujuannya memberkati beras agar bertahan dan tidak cepat habis.
Nyangahathn dapat disebut sebagai tata cara utama ekspresi religi suku Dayak. Bahari Sinju dkk. (1996:146), berpandangan bahwa Nyangahatn adalah wujut upacara religius. Ia menjadi bagian pokok dalam setiap bentuk upacara, dengan urutan atau tahapan yang baku, kecuali bahan, jumlah roh suci, para jubata yang diundang, dan tentu saja konteksnya. Dari segi tahapannya nyangahatn terbagi menjadi (1) matik, (2) ngalantekatn, (3) mibis, dan (4) ngadap Buis. Matik bertujuan memberitahukan hajat keluarga kepada awa pama (roh leluhur) dan jubata. Ngalantekatn bertujuan permohonan agar semua keluarga yang terlibat selamat. Mibis bertujuan agar segala sesuatu (kekotoran) dilunturkan, dilarutkan, dan diterbangkan dari keluarga dan dikuburkan sebagaimana matahari terbenam ke arah barat. Terakhir adalah ngadap buis, yakni tahapan penerimaan sesajian (buis) oleh awa pama dan jubata, dengan tujuan ungkapan syukur dan memperoleh berkat atau pengudusan (penyucian) terhadap segala hal yang kurang berkenan, termasuk pemanggilan semua jiwa yang hidup (yang tersesat) agar tenang dan tenteram.
Sumber : http://wisatapontianak.com/gawai-dayak-kalimantan-barat/

PERBATASAN NEGARA INDONESIA DAN MALAYSIA

Pintu perbatasan terletak di bawah sebuah bukit hijau yang menjulang tinggi. Disana ada sebuah plakat bertuliskan ‘Pos Lintas Batas Entikong’ yang diresmikan oleh Jenderal TNI Moerdani pada 22 Januari 1987. Tak jauh dari situ terdapat sebuah tugu yang diujungnya terdapat lambang negara Indonesia, Burung Garuda, dan Pancasila yang menandakan bahwa wilayah itu masih dalam kedaulatan Indonesia.
Kalimantan Barat, khususnya Entikong, berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Tak perlu susah-susah menempuh jalur udara atau laut, karena hanya dengan melewati gerbang besar di desa Entikong, itu sudah memasuki wilayah kedaulatan Malaysia. Menurut penuturan pemandu, gerbang besar berwarna coklat bermotif dayak itu dibuka setiap harinya pada pukul 07.00 wib dan ditutup kembali pada pukul 17.00 wib sore harinya.
Sebenarnya, pintu penghubung antara Indonesia dan Malaysia tak hanya terdapat di Entikong, melainkan ada empat perbatasan lain yang kini sedang dalam proses pembangunan gerbang. “Pintu resmi masuk ke Malaysia itu ada lima, Entikong, Sambas, Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu.” menurut warga setempat.
Lahan milik Indonesia itu berada persis di daerah perbatasan antara Malaysia dengan Aruk-Sajingan. Masalah ini sudah lama diketahui oleh kedua belah pihak, namun tidak pernah dibicarakan untuk diselesaikan. Untuk itu, Pemprov Kalbar melalui Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengecek secara pasti tentang status lahan di perbatasan untuk mengetahui secara pasti apakah lahan itu masuk ke wilayah Indonesia atau tidak. Jika lahan itu masuk wilayah Indonesia, maka warga Malaysia yang mengelola lahan itu harus angkat kaki dan diberikan kepada warga Indonesia. Pihaknya juga mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar dan pemerintah pusat agar segera meninjau ke lapangan .
Sumber : http://wisatapontianak.com/perbatasan-negara-indonesia-dan-malaysia/

TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN, KALIMANTAN BARAT

Taman Nasional Betung Kerihun (sebelumnya Gunung Bentuang) adalah taman nasional yang terletak di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Taman nasional ini didirikan pada tahun 1992, dan memiliki wilayah seluas 8.000 km² (3.100 mil²). Bersama dengan Lanjak Entimau di Malaysia, taman nasional ini telah diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
ari kaki-kaki pegunungan Muller tersebut, mengalir sungai-sungai kecil yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS): Kapuas, Sibau, Mendalam, Bungan dan Embaloh. Untuk menuju kawasan Taman Nasional Betung Kerihun harus melalui sungai-sungai tersebut.
Taman nasional ini memiliki delapan tipe ekosistem hutan seperti hutan dataran rendah, sekunder tua, Dipterocarpus, sub-montana, dan montana; dengan keanekaragaman tumbuhan bernilai tinggi sebanyak 1.216 jenis yang terdiri dari 418 genus dan 110 famili (75% endemik Kalimantan). Sebanyak 14 jenis merupakan “catatan baru” di Indonesia diantaranya Musa lawitiensis, Neouvaria acuminatissima, Castanopsis inermis, Lithocarpus philippinensis, Chisocheton cauliflorus, Syzygium spicata dan Shorea peltata, serta 13 jenis palem merupakan “catatan baru” di Kalimantan antara lain Pinanga bifidovariegata dan soka (Ixora sp.).
Terdapat kurang lebih 48 jenis mamalia termasuk 7 jenis primata diantaranya klasi (Presbytis rubicunda rubicunda), orangutan (Pongo satyrus), klampiau (Hylobates muelleri), kepuh (Presbytis frontata frontata), dan kokah (P. femoralis chrysomelas); 301 jenis burung yang terdiri dari 151 genus dan 36 famili, 15 jenis burung migran, dan 24 jenis endemik Kalimantan; 51 jenis amfibia, 52 jenis reptilia, 170 jenis insekta dan 112 jenis ikan.
Satwa yang mendominasi dan paling sering terlihat adalah orangutan (Pongo satyrus), rusa sambar (Cervus unicolor brookei), tangkasi (Tarsius bancanus borneanus), owa Kalimantan (Hylobates muelleri), klasi (Presbytis rubicunda rubicunda), beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), lutra (Lutra sumatrana), dan kancil (Tragulus napu borneanus).

Diantara keluarga Bucerotidae yang terdapat di taman nasional ini, yang paling menonjol adalah burung julang emas (Aceros undulatus) dan enggang gading (Rhinoplax vigil) yang merupakan maskot satwa Propinsi Kalimantan Barat.
Taman Nasional Betung Kerihun diusulkan sebagai Cagar Lintas Batas dengan Lanjak Entimau Wildlife Reserve di Serawak.
Selain memiliki keanekaragaman tumbuhan/satwa dan seolah tiada akhir; aliran anak sungai yang sangat jernih berasal dari air terjun/riam di puncak bukit; suara kicauan burung dan pekikan dari berbagai satwa, kesemuanya dapat disaksikan dan dirasakan di dalam taman nasional.
Seperti halnya penduduk asli pedalaman Kalimantan umumnya, masyarakat yang berada di sekitar taman nasional ini sebagian besar berasal dari suku Dayak. Terdiri dari kelompok suku Dayak Iban, Dayak Taman dan Dayak Bukat. Salah satu kebiasaan yang cukup unik dari mereka adalah menggunakan “Tato” pada kulit.
Sumber : http://wisatapontianak.com/taman-nasional-betung-kerihun-kalimantan-barat/



TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM KALIMANTAN BARAT

Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan.
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.

Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).
Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan sekitarnya. Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat di kolam-kolam kecil.
Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman nasional yaitu suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan masih tradisional. Rumah panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut beragam besarnya, ada yang dihuni lima sampai delapan kepala keluarga dan ada yang dihuni 15 sampai 30 kepala keluarga. Rumah panjang yang dihuni 15 – 30 kepala keluarga, mempunyai panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6 meter. Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi tarian dayak.

Sumber : http://wisatapontianak.com/taman-nasional-danau-sentarum-kalimantan-barat/


RUMAH ADAT MELAYU PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Arsitektur Melayu yang ada di Kalimantan Barat memiliki beragam keunikan dan kekhasan yang masih terus harus di gali kekayaannya sebagai bukti keberagaman budaya bangsa, khususnya Melayu. Hampir semua rumah Melayu yang tersebar di Asia tenggara memiliki banyak persamaan dan perbedaan. Keberagaman dan perbedaan tersebut justru membawa keunikan dan membawa ciri khas masing masing daerah mengenai keberagaman masyarakat Melayu. Melayu Kalimantan Barat juga kaya akan keberagaman tersebut. Dalam tulisan ini, penulis ingin mengangkat rumah Melayu dari sudut pandang bentuk, susunan, dan pola ruang rumah Melayu yang ada di Kalimantan Barat sebagai bagian dari penambahan khasanah budaya Melayu.




Dari masa ke masa terlihat bahwa semakin lama manusia semakin memerlukan identitas. Identitas ini ditujukan bagi dirinya maupun benda-benda yang ada di sekelilingnya. Di bidang arsitektur, manusia menciptakan berbagai bentuk, simbol serta konsep-sonsep bangunan yang beragam yang antara lain adalah untuk memenuhi kebutuhan akan identitas tadi. Mengenai identitas arsitektur, sebenarnya masih merupakan Polemik yang tak kunjung habisnya. Mungkin dalam pencarian identitas tersebut memang tidak akan pernah dicapai kata akhir dikarenakan sifat dari arsitektur (kebudayaan) itu sendiri yang selalu berubah dan berkembang. Di Indonesia, jati diri arsitektur masih dalam tahap penelitian dan merupakan hal yang sering dipermasalahkan. Demikian pula jati diri arsitektur di daerah-daerah, masih perlu dipertanyakan. Tidaklah mudah mengemukakan suatu jawaban mengenai bentuk arsitektur yang berciri khas. Tetapi paling tidak diperlukan upaya-upaya menggali dan mengkaji konsep-konsep dan proses merancang yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan karya arsitektur yang secara utuh memiliki ciri sebagai karya arsitektur Indonesia atau pun arsitektur daerah. Merancang suatu bangunan yang dikehendaki dapat mewakili bentuk atau ciri daerah, misalnya pada gedung pemerintah, haruslah memandang budaya (adat) dan arsitektur setempat. Ini dapat dicapai dengan menggali sebanyak mungkin unsur-unsur yang membentuk ciri daerah tersebut.
Rumah Adat Melayu Kalimantan Barat (Kalbar) ini terletak Komplek Perkampungan Budaya, Jalan Sutan Syahrir Kota Pontianak. Secara historis, pembangunan Rumah Adat Melayu ini dimulai dengan penancapan tiang pertama pada tanggal 17 Mei 2003 hingga selesai dibangun pada tahun 2005. Selanjutnya, pada tanggal 9 November 2005 Rumah Adat Melayu Kalbar diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Sejak diresmikan, bangunan berdiri diatas lahan seluas 1,4 Hektar ini menjadi pusat/tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan, resepsi pernikahan maupun salah satu destinasi kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Hakikat rumah/ruang balai adalah tempat melakukan kegiatan bermasyarakat dan kegiatan sosial, termasuk tempat mengadakan musyawarah dan sebagainya.
Bangunan Rumah Adat Melayu ini berdiri diatas lahan seluas 1,4 hektar. Bangunan ini terdiri dari Balai Kerja yang berfungsi sebagai Seketariat Pertemuan Balai Rakyat, taman bermain, kios penjualan, Balai Pustaka yang berfungsi sebagai tempat kajian budaya dan perpustakaan. Balai Budaya yaitu ruang pertemuan sanggar tertutup dan ruang pengelola, Panggung Terbuka yang berfungsi sebagai ruang persidangan dan gudang, serta Pesanggarahan yang terdiri dari penginapan, pertemuan, klinik kesehatan dan tempat pelatihan.

Seni arsitektur dari bangunan rumah adat melayu Kalbar ini dengan atapnya yang diduga mendapat pengaruh dari bentuk atap bangunan jawa. Model atap segitiga dengan tinggi 30 derajat yang berfungsi agar udara panas tidak terperangkap dalam ruangan rumah tersebut. Sementara itu terdapat kolong tinggi dibagian bawah rumah yang digunakan untuk tempat memarkir kendaraan.

Sumber : http://wisatapontianak.com/rumah-adat-melayu-pontianak-kalimantan-barat/

RUMAH BETANG PONTIANAK-KALIMANTAN BARAT

Bila ada berwisata ke kota Pontianak, selain menikmati wisata kuliner dengan mencicipi beberapa makanan khasnya, seperti lempok durian, minuman lidah buaya, kue bingke, kerupuk ikan belida, jangan lupa untuk mengunjungi beberapa obyek wisata budaya yang menarik, seperti Tugu Khatulistiwa, Jembatan Kapuas, Istana Kadariyah dan Rumah Betang.
Rumah Betang – adalah sebuah bentuk rumah tradisional yang menjadi rumah adat dan identitas dari Suku Dayak. Untuk melihat rumah ini, anda bisa menemukannya dengan jumlah yang cukup banyak di daerah hulu sungai, tetapi dengan adanya objek wisata Rumah Betang yang ada di kota Pontianak ini, anda tidak perlu jauh-jauh untuk menemukannya, walaupun berupa replika, tapi bentuk dan isinya menyerupai aslinya sehingga memudahkan wisatawan untuk lebih mengenal sisi kebudayaan yang ada di Kalimantan Barat.
Rumah Betang atau disebut juga rumah panjang (Long House) merupakan rumah adat suku dayak yang letaknya berada di pusat kota Pontianak, yaitu di Jalan Sutoyo bersebelahan dengan gedung Perpustakaan Daerah atau sekitar 150 meter dari rumah dinas Gubernur Kalbar.
Berbeda dengan rumah atau bangunan modern lainnya, ciri khas bangunan rumah betang adalah hampir semua bahannya terbuat dari kayu ulin, mulai dari tiang penyangga, dinding, lantai, tangga hingga atapnya. Dirumah ini juga dibuat sebuah tempat seperti aula yang menjadi tempat pertemuan para penghuni rumah betang. Tempat ini digunakan untuk aktifitas para penduduk, mulai dari mengayam, bercengkrama dan kegiatan lainnya. Di aula ini jugalah dilaksanakannya beragam kegiatan dan acara adat suku dayak.
Di hampir tiap bagian dinding di rumah ini bisa kita lihat lukisan khas suku dayak yang sangat indah. Seni dan budaya suku dayak sangat terasa di rumah betang ini. Rumah betang ini juga sering dijadikan lokasi festival adat dan budaya yang berasal dari dayak seperti naik dango dan perayaan pesta panen padi. Tak hanya festival-festival saja, berbagi sanggar kesenian juga sering menggunakan rumah ini untuk sarana berlatih mereka, misal berlatih menari. Selain nilai seni dan budayanya, rumah ini juga bersih dan terawat sehingga memberikan kenyamanan lebih pada wisatawan yang datang berkunjung.
Liburan akan terasa kurang berarti jika kita tidak mendapatkan kesan lebih, terutama di bidang budaya dan seninya. Dengan kunjungan ke Rumah Betang ini, anda akan mendapatkan beberapa pengetahuan tentang suku asli dari Kalimantan yakni suku Dayak. Jadi, masukkan Rumah Betang yang ada di kota Pontinak sebagai salah satu daftar wisata anda.
Sumber : http://wisatapontianak.com/rumah-betang-pontianak-kalimantan-barat/

Taman Akcaya Pontianak akan Dilengkapi Taman Bacaan


Pontianak, thetanjungpuratimes.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menata Taman Akcaya. Taman yang terletak di Jalan Sultan Syahrir ini juga akan dilengkapi dengan rumah baca atau perpustakaan.
“Taman harus dilengkapi dengan rumah baca dan keberadaan rumah baca itu selain sebagai sarana untuk membaca buku juga harus tampil untuk memperindah taman,” ujar Wali Kota Pontianak, Sutarmidji saat meninjau Taman Akcaya, Selasa (13/9).
Selain itu, lanjutnya, para pedagang yang berjualan di taman tersebut pada malam hari juga akan ditata. Ia melarang pedagang berjualan selain jualan makanan dan minuman. Sebab, banyak pedagang yang berjualan pakaian dalam, kaos dan lainnya. Bahkan, ada yang menggelar jual beli mobil bekas.
Bila pedagang tidak bisa tertib, dirinya mengancam akan melarang seluruh pedagang berjualan di lokasi tersebut.
“Tidak boleh ada jual celana dalam, kaos, pakaian dan lainnya selain makanan dan minuman. Makanan yang dijual itu pun makanan yang sudah jadi. Kalau jual makanan masih bisa kita arahkan di jalan-jalan yang ada di dalam. Kalau memang tidak bisa tertib, saya akan larang seperti di Taman Alun Kapuas,” tegasnya.
Sumber : http://thetanjungpuratimes.com/2016/09/13/taman-akcaya-pontianak-akan-dilengkapi-taman-bacaan/

Kamis, 27 Oktober 2016

Bandara Ganti Nama

KUBU RAYA— Setelah beberapa kali melakukan rapat koordinasi bersama pihak Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, akhirnya belum lama ini pihak Bandara Supadio Pontianak turut mengusulkan pergantian nama bandara.“Usulan untuk mengubah nama bandara telah kami lakukan. Kami akan mengupayakan dalam waktu yang tidak lama perubahan nama Bandara Supadio Pontianak ini bisa direalisasikan,” kata Staf Ahli PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani.
Saat ini Usmulyani menerangkan perubahan nama bandara saat ini sedang dalam proses. Pihaknya berharap seiring dengan rampungnya pengerjaan bandara  tahap II, maka perubahan nama bandara  sudah bisa digunakan. .Pada dasarnya kata Usmulyani, penggantian nama Bandara Internasional Supadio Pontianak itu  memang telah memiliki SK yang diterbitkan DPRD tahun 1979, dan pada 2000 sudah ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan. “Hanya saja  kala itu kami belum mengetahuinya. Namun, seperti pergantian nama bandara di daerah lain, sudah banyak yang menggunakan nama raja pertama di masing-masing daerah dan untuk Bandara Supadio sendiri, saya rasa itu memang harus segera diganti juga,” ucapnya.
Bandar udara itu awalnya dibangun pada awal tahun 1940-an sebagai Bandar Udara Sungai Durian. Pada tahun 1980-an, bandar udara itu dinamai Bandar Udara Supadio. Pada awal tahun 2000 rute internasional dibuka dari Bandar Udara Internasional Supadio ke Bandar Udara Internasional Kuching.“Seiring dengan pergantian nama bandara Supadio ini, saat ini Angkasa Pura II juga terus melakukan pembangunan bandara, dimana untuk pembangunan terminal penumpang sudah memasuki tahap dua dan ditargetkan rampung pada akhir 2016 mendatang. Demikian dengan sarana pendukung lainnya juga terus dibangun untuk meningkatkan layanan di bandara ini,” pungkasnya.
Sebelumnya juga banyak pihak yang memberikan usulan nama bandara, terutama dari  Pemerintah Kabupaten Kubu Raya karenanya saat ini PT Angkasa Pura II berupaya untuk mengakomodir usulan perubahan nama bandara ke pihak pusat.Plt Sekda Kubu Raya, Odang Prasetyo menambahkan salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengajukan perubahan nama bandara untuk lebih mengenalkan Kubu Raya kepada masyarakat luar. “Selama ini masih banyak orang yang bertanya dimana Kubu Raya, padahal saat menginjakkan kaki di Bandara Supadio kita  sudah ada di Kubu Raya,” ucapnya.
Selain mengusulkan perubahan nama bandara, saat ini Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tengah mengusulkan untuk mendapatkan donasi yang bisa dihimpun dari Bandara Supadio Pontianak.“Selama ini konstribusi yang didapat pemerintah Kubu Raya itu baru berupa retribusi sektor parkir saja. Padahal jika diperbolehkan masih banyak jenis donasi lain dari bandara yang disa dihimpun untuk pemasukan atau pendapatan bagi Kubu Raya,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kata Odang di beberapa daerah yang letaknya dekat dengan bandara yang berada dibawah manajemen PT Angkasa Pura I ada aturan yang memperbolehkan pemerintah daerah setempat mendapat donasi dari bandara yang bersangkutan. Namun karena ada beberapa aturan yang berbeda, lanjutnya membuat bandara yang berada dibawah naungan PT. Angkasa Pura II belum bisa memberikan donasi dari bandara.“Upaya untuk mendapatkan donasi dari bandara ini yang masih terus kami usahakan bisa terealisasi. Dengan begitu setidaknya bisa menambah pendapatan daerah di Kubu Raya,” pungkasnya. (ash)

Sumber : www.pontianakpost.co.id/sebentar-lagi-bandara-ganti-nama

PANTAI SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT

Kecamatan Sungai Kakap adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak (Ibukota Provinsi). Aksesibilitas menuju Kecamatan Sungai Kakap dari Kota pontianak relative tinggi. Terdapat dua alternatif jalan menuju Ibukota Kabupaten; Alternative pertama melalui kota Pontianak berjarak sekitar 26 km dengan asesibilitas tinggi. Alternative ke dua via Punggur Kecil berjarak sekitar 29 km kondisi jalan kurang baik dan aksesibilitas rendah.
Muara Sungai Kakap (Tanjung Saleh) dan sekitarnya adalah tempat favorit bagi para pemancing. Hampir setiap hari libur dan hari minggu di kawasan ini selalu dipenuhi oleh wisatawan pemancing yang datang dari berbagai tempat. Kegiatan ini tentu saja memberikan nilai positif bagi penduduk sekitar. Para nelayan Sungai Kakap sudah terbiasa pada hari-hari tertentu beralih profesi dengan menyewakan perahunya kepada para pemancing. Harga sewa perahu yang dipatok nelayan ini berkisar antara Rp. 250.000 sampai 500.000,- tergantung besar kecilnya perahu dan jauh dekatnya rute yang tempuh pemancing. Kegiatan mancing ikan diMuara Sungai Kakap ini tentu saja menjadi potensi Daya Tarik Wisata yang perlu dikembangkan.
Akomodasi Wisata
Letak dan posisi Kecamatan Sungai Kakap yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta jarak yang relatif dekat dengan Pusat Ibukota Provinsi (Kota Pontianak) telah memberikan keuntungan tersendiri bagi kota tersebut. Sebagai pusat transportasi sungai, keberadaan dermaga/pelabuhan di Sungai Kakap kerap melayani berbagai angkutan laut/sungai untuk menghubungkan wilayah-wilayah sekitarnya termasuk objek-objek wisata yang tersebar di wilayah tersebut.
Selain daya tarik wisata yang dimiliki Kecamatan Sungai Kakap, pengembangan kegiatan kepariwisataan perlu ditunjang oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata. Beberapa fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Sungai Kakap yang diperkirakan dapat menunjang kegiatan kepariwisataan diantaranya adalah dijumpainya berbagai tipe rumah makan sekala kecil maupun besar, toko penjual hasil laut yang dapat digunakan sebagai souvenir wisata, lembaga perbankan (bank) serta penyewaan alat transportasi khususnya perahu nelayan.
Selain merupakan tempat favorit bagi pemancing mania, anda juga dapat menikmati makanan laut segar dengan harga yang lumayan menguras isi kantong, tapi apalah artinya dibandingkan dengan kenikmatan dan kesenangan yang didapat dihari libur anda. Sebagian besar etnis penghuni kota kecl ini adalah suku bugis, melayu dan tionghoa, dan sebagian kecil madura, jawa, dan dayak yang hampir rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan pedagang. Anda dapat menyewa perahu untuk menikmati muara kakap dan ke toapekong yang dibangun ditengah muara dengan tarif yang tidak mahal, dan tentu saja membeli berbagai olahan hasil laut yang tentunya bebas formalin. Ke pontianak, jangan lupa mampir dikakap.
Sumber : http://wisatapontianak.com/pantai-sui-kakap-kab-kubu-raya-kalimantan-barat/

GARDENIA RESORT DAN SPA – TAMAN FANTASIA KALBAR



Tempat terbaik di Indonesia untuk melihat orangutan di habitat alami mereka tidak diragukan lagi Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Pontianak adalah dasar untuk mengunjungi Tanjung Puting dan rute yang umum bagi wisatawan ke Pangkalan Bun. Kalstar Aviation dan Trigana Air terbang setiap hari dari Pontianak ke Pangkalan Bun sebaliknya. Penerbangan mudah ditemukan baik dari Kuching ke Pontianak atau Jakarta. Bus juga tersedia dari Kuching ke Pontianak jika Anda lebih suka darat. Resort kami hanya 5 menit dengan mobil dari Bandara Supadio di Pontianak dan tempat yang bagus untuk persinggahan sebelum berangkat ke Pangkalan Bun.
Gardenia Resort and Spa dan Taman Fantasia Kalbar merupakan tempat rekreasi dan liburan yang sangat tepat bagi masyarakat Pontianak. Dengan berbagai fasilitas lengkap mulai dari penginapan berkonsep Resort berbintang empat satu-satunya di Pontianak, Restaurant Papyrus yang menjadi icon kuliner masyarakat Pontianak, Waterboom di Taman Fantasia Kalbar dan berbagai fasilitas permainan lainnya siap untuk mengakomodasi berbagai acara Gathering, Outing, Team Building bagi Corporate, Family ataupun acara-acara sejenis lainnya. Terletak dekat dengan jantung Pontianak Gardenia Resort and Spa adalah satu-satunya resor yang benar merasa di kota Equator Land. Hanya 5 menit dengan mobil dari Bandara Supadio Internasional di Jalan.Ahmad Yani II, Pontianak Kalimantan Barat dan 15minutes dari pusat kota.
Gardenia Resort dan Spa menawarkan 47 Suite Villas memberikan yang paling dalam privasi dan pengalaman yang benar-benar unik, mulai dari Premier, Terrace Suite, Family Suite dan Gardenia Suite. Setiap Villas adalah desain dan dilengkapi dengan dekorasi tradisional dan memiliki panorama yang indah. Berdiri di atas 4,3 hektar lahan, Anda akan menemukan akomodasi yang damai dan luas dengan gaya arsitektur yang memadukan tradisional dengan kontemporer
Makan di Gardenia Resort and Spa adalah perjalanan kuliner dengan pilihan favorit Indonesian Asia, Western dan otentik menggoda Anda di Papyrus Restaurant. Untuk relaksasi, fasilitas spa tradisional di Aruna Spa menawarkan kesenangan dan ketenangan ultimate pengalaman spa sebagai pilihan yang tepat.
Sumber : http://wisatapontianak.com/gardenia-resort-dan-spa-taman-fantasia-kalbar/

KOLAM RENANG JC OEVANG OERAY PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Kolam Renang JC Oevang Oeray di Pontianak, Kalimantan Barat adalah salah satu kolam renang yang ada di kota Pontianak. Kolam renang ini beralamatkan di Jln. Ayani Pontianak. Tepatnya berada di belakang Gor Pangsuma di wilayah selatan GOR Sultan Syarif Abdurahman. Kolam renang ini sangat ramai dikunjungi oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Mereka membawa sekeluarga untuk bersama menikmati hari libur dengan bermain air di kolam renang JC Oevang Oeray Pontianak. Kolam Renang yang terkenal di kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat ini, memang dijejali pengunjung terutama di hari besar seperti hari besar dan hari ahad (Minggu). Mengapa sampai diberi nama Oevaang Oeray bisa dibaca sendiri dalam banyak referensi di kolam renang JC Oevang Oeray. Dengan membayar harga tiket masuk (HTM) untuk hari libur (Minggu) sebesar Rp.25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) lengkap untuk semua fasilitas yang ada dalam wahana wahana di kolam renang tersebut. Para pengunjung cukup mencari gazebo (pondokan beratap rotan full angin alias tidak ada jendela) yang cukup tersedia banyak di dalamnya.
Ada terlihat penyewaan pelampung saja dengan berbagai varian ukuran dan harga sewanya. Perlu jaminan uangnya juga dengan kisaran yang berbeda. Untuk jenis jenis kolam renangnya cukup banyak, Beberapa mempunya kedalaman lebih dari 1 meter, adalah jenis kolam renang untuk pertandingan, dan berformat kolam renang Internasional. Untuk jenis kolam renang khusus anak anak kedalamannya 80 cm, dan sangat cocok untuk Balita di atas 3 (tiga) tahun. Untuk yang belum bisa berenang disarankan untuk tidak mencoba coba di kedalaman lebih dari 1 meter untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
Perang orang dewasa atau orang tua untuk lebih waspada dalam mengawasi putra putrinya berenang walaupun tersedia petugas (safe guard) yang stand by memantau di setiap sudut dan gerak gerik yang berenang di sana.
Harga tiket masuk Kolam Renang JC Oevang Oeray Pontianak
Senin-Jum’at : Rp20.000,00 perorangnya
Sabtu-Minggu & Hari Libur : Rp25.000,00 perorangnya
Kontak HP : 0812-5642-040 Kompleks GOR Pangsuma Pontianak, Indonesia
Sumber : http://wisatapontianak.com/kolam-renang-jc-oevang-oeray-pontianak-kalimantan-barat/