Kamis, 03 November 2016

TEMPOYAK DURIAN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.

Tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
Citarasa dari Tempoyak adalah asam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di Palembang, Lampung dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. Di Palembang, tempoyak dimasak dengan campuran daging ayam. Di Lampung, tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.
Kaya akan budaya, masyarakat Indonesia memiliki ciri khas yang sungguh unik. Kemewahan alam yang subur, begitu nikmat untuk disajikan. Seperti halnya dengan buah satu ini, durian sang raja buah. Bukan hanya sekedar santapan buah yang langsung bisa dinikmati, namun dapat pula diolah menjadi berbagai makanan  lezat tanpa menghilangkan rasa dan aroma khas yang dimiliki. Masyarakat  Melayu di wilayah Sumatra dan Kalimantan, durian biasa diolah menjadi hidangan pendamping nasi, yang biasa disebut dengan tempoyak.
Tempoyak merupakan kuliner yang terbuat dari hasil fermentasi daging durian.Agar menghasilkan rasa asam dan aroma yang sangat lezat, proses fermentasi dilakukan selama tiga hingga enam hari. Akan lebih lezat lagi jika bahan dasar yang digunakan adalah bahan daging durian lokal yang bermutu baik dan manis.
Karena rasanya khas nan lezat membuat tempoyak dapat dijadikan makanan utama. Sebagian besar masyarakat Melayu menjadikan hidangan ini sebagai hidangan yang wajib ada di setiap menu sehari-hari. Selain menjadi menu utama, tempoyak juga dapat dijadikan sebagai menu tambahan dalam olahan yang dapat dipadupadankan dengan daging ataupun ikan. Bukan hanya dapat dimakan setelah menjadi olahan matang, tempoyak mentah juga terasa lezat disantap dengan dicampur gula pasir dan irisan cabe rawit.
Masyarakat Melayu memiliki olahan tempoyak yang sangat melimpah saat musim durian datang.  Mereka bisa membuat tempoyak dalam jumlah banyak, yang disimpan dalam tempat tertutup agar tidak ada zat yang masuk kedalamnya. Hasil fermentasi yang dilakukan secara benar akan membuat tempoyak dapat bertahan lama, bahkan hingga satu tahun.
Selain nikmat, tempoyak juga memiliki kandungan gizi yang cukup banyak, seperti air, karbohidrat, lemak, protein, serta, energy, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor.
RESEP TEMPOYAK/ TEMPUYAK
Tempoyak nan lezat dan aromanya yang khas hanya menjadi hidangan khas di beberapa daerah terutama daerah yang subur penghasil durian (duren). Tempoyak merupakan hasil fermentasi dari buah durian yang sudah matang. Penyajiannya dapat diolah menjadi bumbu atau tambahan bahan masakan atau dibuat sambal.
RESEP SAMBAL TEMPOYAK ENAK
Bahan dan Bumbu dihaluskan :
  1. 4 butir bawang merah
  2. 2 siung bawang putih
  3. tempoyak durian secukupnya
  4. 3 buah cabe merah besar
  5. cabe rawit,sesuai selera
  6. gula pasir secukupnya
  7. minyak goreng secukupnya
CARA MEMBUAT SAMBAL TEMPOYAK ENAK :
  1. Tumis bumbu halus sampai harum.
  2. Tambahkan Tempoyak (seperlunya) tambahkan sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa.
  3. Tumis sebentar (sekitar 2-3 menit). Angkat, sajikan selagi hangat dengan nasi putih.
Sumber : http://wisatapontianak.com/tempoyak-durian-pontianak-kalimantan-arat/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar