PONTIANAK-Gedung bersejarah, Markas Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura (Pomdam XII/Tpr) di Jalan Rahadi Usman tinggal puing, usai kebakaran hebat, Selasa (15/11) malam. Bangunan tiga lantai ini hanya menyisakan tembok depan berelief yang terletak di antara tangga keluar masuk bangunan.
Tembok tersebut masih telihat kokoh di antara bangunan yang hancur. Di tembok inilah tergambar sejarah perjuangan militer Kalbar berbentuk relief dengan cat berwarna emas. Bertuliskan "Carathana Jitavina", yang berarti sekali melangkah pantang menyerah.
Kalimat itu merupakan penghayatan dari seluruh perjuangan rakyat Kalbar bahu membahu bersama TNI AD. Motto yang secara terus-menerus menjadi semangat perjuangan sejak kemerdekaan. Kini tembok itu justru menjadi saksi bisu perjuangan pemadam kebakaran bersama TNI dan Polri yang berjibaku memadamkan api. Tembok ini masih utuh tersisa, dari 80 persen kerusakan bangunan dengan luas 2.756 meter persegi.
Sebelumnya, jelang tengah malam, Selasa (15/11), sekitar pukul 22.50 BPBD Kota Pontianak mendapat laporan, bahwa di lokasi tersebut terjadi kebakaran. "Setelah terima laporan kami langsung bergegas ke TKP dengan dibantu Damkar Swasta. Kurang lebih ada 30 unit mobil damkar memadamkan gedung itu," ujar Kepala BPBD Kota Pontianak Aswin Taufik, Rabu (16/11).
Kebakaran sangat cepat membesar, kobaran api begitu mudah meluas dikarenakan kondisi bangunan yang sudah tua. Ditambah struktur bangunannya dominan kayu, termasuk lantai yang masih berupa papan. Meski sumber air tersedia dan mudah dijangkau, butuh waktu sekitar 30 menit saja api mampu membakar seluruh bangunan yang sebelumnya sempat digunakan sebagai Makorem 121/ABW dan Makodam XII Tpr di era tahun 2010-2011 itu.
Aswin menceritakan saat menjinakkan api, petugas BPBD sempat mendengar beberapa ledakan. Ledakan itu diperkirakan dari penjalaran kabel listrik. Tak mudah padamkan api karena api muncul dari lantai atas dan menyerang atap berbahan kayu. Hal ini sempat membuat petugas mengalami kesulitan.
Namun berkat adanya mobil tangga damkar, penyemprotan air menjadi lebih mudah. Hasilnya terbukti efektif. Dengan menggunakan tangga petugas juga dapat masuk ke dalam gedung untuk melakukan penyemprotan. Api mulai padam sekitar pukul 01.00 dini hari.
"Jam 01.00 itu masih ada bara api di atap lantai atas dan lantai dua, saya pulang dari lokasi sekitar pukul 03.00, masih berlanjut," katanya.
Pihaknya tetap melakukan pembasahan di lokasi kebakaran guna mengantisipasi terjadi kebakaran susulan pada, Rabu (16/11) siang. Saat melakukan pembasahan, lantai tiga gedung tersebut roboh akibat bangunan yang lapuk. "Saat petugas lakukan pembasahan, jam 1 siang tadi, tiba-tiba lantai tiga gedung Pomdam roboh. Penyebabnya mungkin karena pondasi bangunan tak kuat lagi," ucapnya.
Dijelaskan dia, dilakukannya pembasahan oleh petugas pemadam kebaran sebagai antisipasi dan untuk memastikan agar api benar-benar padam. Menurutnya untuk bangunan di lantai tiga terbakar habis dan hampir roboh semua. Sedangkan lantai duanya masih utuh. Aswin memastikan kondisi sudah aman. "Petugas dari tadi malam sampai jam 16.00 sore ini ada dilokasi melakukan pembasahan agar situasi benar-benar aman," tandasnya.
Seperti diketahui Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura adalah salah satu Badan Pelaksana Kodam XII/Tanjungpura. Dengan tugas pokok melaksanakan pemeliharaan dan penegakkan hukum, disiplin dan tata tertib di lingkungan dan bagi kepentingan TNI Angkatan Darat di wilayah Kodam XII/Tanjungpura.
Wilayah hukum Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura meliputi Provinsi Kalbar dan Kalteng. Untuk melaksanakan Tugas Pokok di daerah-daerah, Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura memiliki dua Detasemen Polisi Militer, antara lain Detasemen Polisi Militer XII/1 Sintang dengan tujuh Subdetasemen Polisi Militer yang tersebar di Tujuh Kabupaten di Kalbar dan Detasemen Polisi Militer XII/2 Palangkaraya dengan lima Subdetasemen Polisi Militer yang tersebar di Lima Kabupaten di
Sumber : http://www.pontianakpost.co.id/gedung-bersejarah-sisa-tembok-berelief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar