Banyaknya aneka Kue Tradisional Kalimantan Barat merupakan cerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota yang tersebar di wilayah Kalimantan Barat. Pada Dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal makanan khas Kalimantan Barat, tetapi lebih kepada keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang di wilayah tersebut. Salah satu keragaman makanan itu adalah aneka kue tradisional.
Aneka kue yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota ini telah menjadikan ciri khas setiap daerah. Tidak sedikit masyarakat yang mengembangkan usaha kue tradisional khas Kalimantan Barat ini sebagai sumber pendapatan sehingga hal ini mendorong peningkatan perekonomian di daerah. Selain rasa yang enak, pengolahan aneka kue ini juga sangat memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan. Dengan mengkonsumsi makanan yang sehat maka tubuh akan menjadi sehat.
Berikut ini adalah beberapa keanekaragaman kue yang ada di kabupaten/kota Kalimantan Barat :
Aneka Kue tradisional kalimantan barat
1. Pisang Goreng Srikaya (Pontianak)
Kue tradisional kalimantan barat asal Pontianak ini sebenarnya pisang goreng yang terbuat dari jenis pisang kepok digoreng dengan balutan tepung terigu yang dibelah diberi selai srikaya di tengahnya. Pisang goreng srikaya ini cocok untuk teman minum kopi, makanya tak jarang ditemukan di kedai-kedai kopi Pontianak
2. Pasong (Sambas)
Kue tradisional kalimantan barat asal Sambas ini berbentuk kerucut dan berselimutkan daun pisang. Kue ini berasa legit isinya berwarna kecoklatan ataupun putih dengan dua rasa yaitu, manis dan lemak. Rasanya gurih seperti nagasari tapi tidak menggunakan pisang. Hanya saja, ia sama-sama terbuat dari tepung beras dan di kukus.
Pada masyarakat Sambas, kue pasong ini sangat jarang ditemukan pada hari-hari biasa. Biasanya, kue ini dibuat pada hari ke 27 Bulan Ramadhan atau biasa disebut “hari 7 likor”.
Pada masyarakat Sambas, kue pasong ini sangat jarang ditemukan pada hari-hari biasa. Biasanya, kue ini dibuat pada hari ke 27 Bulan Ramadhan atau biasa disebut “hari 7 likor”.
3. Kue Kantong Semar (Singkawang)
Kue tradisional kalimantan barat Than Ang Fon adalah sebutan orang Tionghoa di Singkawang untuk Kue Kantong Semar ini. Kue unik ini dibuat menggunakan tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes) yang diisi dengan ketan. Ketan tersebut dibumbui dengan santan, bawang putih, dan garam. Di bagian atas diberi topping kacang merah dan sedikit guyuran santan kental.
4. Jorong-jorong (Ketapang)
Kue tradisional kalimantan barat yang satu ini seperti sejenis puding dan bahan pembuatannya cukup sederhana seperti tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula pasir, dan ditambah dengan sedikit garam kemudian dicetak menggunakan daun pandan. Di Ketapang kue ini biasanya banyak dijual di waktu bulan Ramadan sebagai hidangan untuk berbuka puasa.
5. Temet/Kerupuk Basah (Kapuas Hulu)
Kue tradisional kalimantan barat dari Kabupaten Kapuas Hulu ini menjadi primadona masyarakatnya. Makanan ini terbilang unik dan sederhana, sedikit kenyal namun gurih dengan cita rasa ikan air tawar yang terasa khas di lidah. Biasanya Kerupuk Basah disajikan dengan sambal. Di “kalangan masyarakat Kapuas Hulu khususnya di kawasan Danau Sentarum, makanan ini sangat popular dan menjadi sajian utama kala menjamu tamu.”
Sumber : https://digulis.com/2016/05/25/aneka-kue-tradisional-kalimantan-barat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar