Pratu Imam Samsil Roki, NRP 31100455010490 dan Praka Ahmad Rifani NRP 31050863040485 tenggelam saat mencari ikan di sungai yang berada di asrama Batalyon Raider Khusus Batalyon 644/Walet Sakti Putussibau, kata Dandim 1206/Putussibau Letkol Inf M Ibnu Subroto ketika dikonfirmasi via telepon, Jumat.
Menurut Ibnu, berdasarkan kronologis kejadian yang diperoleh bahwa pada Kamis (10/11) pukul 17.30 WIB, keduanya mencari ikan di sungai yang berada di Asrama Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau menggunakan jaring ikan.
Kemudian ,lanjut dia, pada Jumat (11/11) pukul 06.30 WIB, pada saat pengecekan apel pagi keduanya tidak ikut apel dan ketika dicek ke rumah keterangan istri Pratu Imam, yang bersangkutan belum pulang dari kemarin sore mencari ikan.
"Setelah dicek sepeda motor Praka Rifani ternyata masih ada di garasi barak antasari bersama dengan ember yang berisi ikan hasil jaring dan jaring masih terbentang di sungai tersebut," kata Ibnu.
Dandim mengatakan Sertu Anang Sundria NRP 21100075031190 lalu menyelam ke bawah jembatan dan menemukan Pratu Imam Samsil Roki dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan Praka Rifani baru ditemukan pada pukul 15.00 WIB.
"Keduanya murni tenggelam dan tidak ada unsur lain," tegas Ibnu.
Pria yang baru saja menjabat Dandim itu menambahkan jenazah Pratu Imam akan dibawa ke Pontianak, Kalbar sedangkan Praka Rifani akan dibawa ke Kalimantan Tengah untuk disemayamkan.
Sumber : http://kalbar.antaranews.com/berita/344693/dua-prajurit-tni-tewas-di-putussibau?utm_source=populer_home&utm_medium=populer&utm_campaign=news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar